Selasa, 31 Mei 2022

Field Trip kelas 1

 Selasa, 31 Mei 2022 SDIT AL-FATIH PEUSANGAN kembali mengadakan Kunjungan Edukatif yang merupakan kegiatan rutin per semester setiap tahunnya. Kunjungan Edukatif yang biasanya dikenal dengan sebutan Field Trip ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam pembelajaran melaui perjalanan singkat dan memberikan pengalaman belajar nyata kepada siswa/i..

Pada kesempatan kali ini Siswa/i Sdit Alfatih mengujungi salah satu pemilik kebun jeruk Bali di Kapa. Jeruk bali atau boh giri, belimbing wuluh (bahan baku asam sunti), Berbagai tumbuhan, baik buah-buahan maupun tanaman keras lainnya yang tumbuh di masa lalu teryata boh giri-lah yang merupakan buah-buahan yang bertahan dan masih populer sampai sekarang. Bibit tanaman bukan berasal dari biji, tetapi dicangkok selama tiga bulan agar cepat tumbuh;Setelah itu dipotong dan dipindahkan ke dalam polybag selama satu bulan; Siapkan lubang dengan kedalaman minimal 50 cm, lebar 50×50 cm;Tanam dengan jarak 7 meter antar pohon;Bila tumbuh dengan baik maka akan dapat berbuah paling cepat pada usia 1,5 tahun dan secara normal akan berbuah selama dua tahun;

 Beri pupuk kompos atau urea putih mulai dari enam bulan pemelihraan dan pada saat mulai berbuah serta disesuaikan dengan besar rimbun pohonnya dengan kedalaman area lubang 10 sampai 15 cm.Untuk menjaga agar buah yang dihasilkan bagus, maka buah yang pertama hanya kita pertahankan sebanyak tiga buah, berbuah kedua sebanyak enam buah, berbuah ketiga spuluh buah dan berikutnya baru boleh sebanyak-banyaknya.

 

Untuk memilih boh giri yang baik sebaiknya perlu diperhatikan berat buahnya, kemudian pegang bagian bawahnya terasa lembek serta kulitnya terasa kasar. Agar rasanya nikmat dan lezat sebaiknya setelah dipetik dibiarkan selama satu minggu atau minimal lima hari baru dikupas. Berat jeruk bali berkisar 1-2 kg per buah, dengan diameter 15-25 cm.Selain lezat dan nikmat, jeruk bali kaya akan vitamin C, potasium, dan kaya serat, serta berkhasiat juga untuk kesehatan di antaranya: meningkatkan imun tubuh, menurunkan kadar kolestrerol, mengatasi penyakit jantung, mengatasi penuaan dini, menjaga kesehatan gusi dan gigi, dan menjaga kesehatan tulang.

 

Selain buahnya, ternyata kulit jeruk nali juga dapat dimanfaatkan untuk membuat sabun cuci piring sebagaimana yang telah dikembangkan oleh masyarakat  Kulit jeruk bali juga bermanfaat untuk menurunkan panas pada anak anak dengan cara kulitnya dibersihkan, kemudian dijemur. Setelah kering direndam dengan air hangat, lalu diminum, sebagaimana yang diceritakan oleh salah seorangpPemilikkebun Jeruk Bali

Jeruk bali yang berbulir putih atau orange biasanya manis dan yang berwarna merah rasanya asam manis. Jeruk bali juga banyak digunakan dalam kuliner Nusantara dan internasional, di antaranya dapat diolah menjadi rujak, puding atau agar-agar, es campur, masakan seafood, dan kulitnya dapat dibuat untuk manisan.

 




0 komentar:

Posting Komentar